2 Pertimbangan Ketika Menggunakan Baterai PLTS
Ada dua pertimbangan ketika menggunakan baterai PLTS, yakni pemakaian sampai habis dan arus pengisian. Saat energi baterai dilepas, tegangan rangkaian tertutup atau closed-circuit voltage (CCV) dari baterai menurun di awal karena rugi-rugi hambatan (ohmic losses).
Secara bertahap tegangan tersebut menurun tergantung pada karakteristik baterainya, sampai terjadi pemutusan disebabkan tegangan yang rendah atau low voltage disconnection (LVD).
Dalam kasus ini, beban harus diputus agar baterai terhindar dari pelepasan energi sampai habis (deep discharge).
Baca: Cara Menentukan Kapasitas Bank Baterai PLTS
Situasi tersebut akan menurunkan konsentrasi asam didalam elektrolit dan timbul sulfidasi pada terminal baterai.
1. Pemakaian Sampai Habis
Sebaiknya Anda menghindari pemakaian baterai sampai habis dan paling sedikit 1,95 V per sel dengan waktu pemakaian hingga 24 jam. Kondisi ini berarti tegangan sistem 48 V dan tegangan pelepasan terakhir sebesar 46,8 V.
2. Pengisian Arus Tinggi
Anda harus menghindari mengisi baterai dengan arus yang terlalu tinggi. Apabila arus semakin tinggi maka tegangan semakin cepat menurun, sehingga LVD akan dicapai lebih cepat.
Baca: Faktor Pertimbangan Menentukan Kapasitas Baterai PLTS
Selain itu, energi total yang dapat didapat juga akan turun. Pabrikan baterai biasanya menyebut kapasitas baterai dalam fungsi C-rate. Sementara, kapasitas nominal lead acid didapat dengan C10 rate.