Apa itu Panel Surya Amorf? Kelebihan dan Kekurangannya

Diperbarui 2 Januari 2023

Apa itu panel surya amorf? Kelebihan dan kekurangannya. Panel surya amorf tersusun atas sel surya silikon amorf (a-Si atau a-Si:H) yang termasuk dalam kategori silikon film tipis, dimana satu atau beberapa lapisan bahan fotovoltaik diendapkan ke substrat.

Beberapa jenis sel surya film tipis memiliki potensi manfaat yang sangat besar. Kata “amorf” secara harfiah berarti tidak berbentuk, artinya bahan silikon tidak terstruktur atau mengkristal pada tingkat molekuler, seperti banyak jenis sel surya berbasis silikon lainnya.

Kebanyakan kalkulator saku ditenagai oleh sel surya film tipis yang terbuat dari silikon amorf. Karena rendahnya output yang dihasilkan panel surya amorf maka pemakainnya hanya untuk peralatan dengan daya kecil.

Baca: Apa itu Panel Surya Film Tipis?

Untuk mendapatkan daya lebih besar, beberapa sel surya amorf ditumpuk di atas satu sama lain agar meningkatkan kinerja dan menghemat tempat pemasangan. Pada tahun 2011, sel surya silikon amorf menguasai sekitar 3% pangsa pasar panel surya.

Saat ini, para ilmuwan telah meningkatkan efisiensi hingga 12,5%. Efisiensi sel surya silikon amorf yang diproduksi dalam proses volume tinggi berkisar antara 6% hingga 9%. Berikut ini kelebihan dan kekurangan panel surya amorf.

Kelebihan Panel Surya Amorf

Adapun kelebih panel surya amorf yakni sebagai berikut:

  • Membutuhkan lebih sedikit silikon, hanya membutuhkan sekitar 1% dari silikon yang akan digunakan untuk menghasilkan sel surya berbasis silikon kristal (crystalline).
  • Substrat dapat dibuat dari bahan murah seperti kaca, baja tahan karat dan plastik.
  • Panel amorf berpotensi besar menjadi lebih murah daripada sel surya mono dan polikristalin.
  • Dapat dibuat fleksibel dan ringan karena modul film tipis yang fleksibel memungkinkan produsen menjadi lebih kreatif dalam pemasangannya.
  • Panel dapat ditempatkan pada permukaan melengkung dan mungkin dimasa depan akan dimasukkan ke dalam pakaian. Kekuatan dan fleksibilitas ditentukan oleh permukaan atau substrat sel surya film tipis yang dilekatkan.
  • Sel surya film tipis berkinerja relatif baik di bawah kondisi pencahayaan yang buruk dan tidak terlalu terpengaruh oleh masalah bayangan.
  • Silikon amorf dapat diendapkan ke substrat pada suhu di bawah 300 °C, yang menjadikan teknologi ini sebagai kandidat yang baik untuk substrat fleksibel dan teknik manufaktur roll-to-roll.

Kekurangan Panel Surya Amorf

Adapun kekurangan panel surya amorf yakni sebagai berikut:

  • Sel surya film tipis amorf memiliki tingkat efisiensi yang lebih rendah. Efisiensi merupakan faktor yang menonjol diantara perbedaan panel surya mono dan poly. Hal ini disebabkan teknologi yang masih baru dan membutuhkan pengembangan lebih lanjut.
  • Panel surya film tipis cenderung terdegradasi lebih cepat dan tidak tahan lama seperti panel surya mono dan polikristalin.
  • Anda membutuhkan panel surya amorf lebih besar daripada panel surya berbasis kristal untuk output daya listrik yang sama.

Kesimpulan

Intinya adalah sel surya silikon amorf memiliki banyak potensi di masa depan. Panel surya lebih ringan, lebih fleksibel, dan berpotensi lebih murah untuk diproduksi. Di sisi lain, teknologi yang dikembangkan harus benar-benar teruji untuk bersaing dengan panel surya monocrystalline dan polycrystalline.


Tulisan Lainnya


Join Diskusi