Begini Cara Settingan Dasar Inverter Jaringan

Diperbarui 31 Maret 2023

Kenali cara settingan dasar inverter jaringan sebelum melakukan instalasi PLTS di rumah Anda. Terlebih untuk PLTS off grid yang menggunakan inverter jaringan dan inverter baterai.

Inverter jaringan bekerja dengan cara yang sama dimanapun berada, baik itu pada sistem on grid, off grid, maupun hybrid. Inverter jaringan bekerja dengan mengikuti tegangan dan frekuensi jaringan PLTS.

Pada sistem on grid, inverter jaringan bekerja selama matahari bersinar, panel surya menghasilkan daya, dan selama jaringan PLTS mampu mengalirkan daya ke beban.

Baca: Pengertian Inverter Jaringan, Cara Kerja, dan Cara Memilih

Pada sistem off grid, inverter jaringan tidak bekerja sendiri melainkan dikendalikan oleh inverter baterai.

Kedua inverter saling berkomunikasi, inverter baterai mengirimkan sinyal komunikasi untuk membatasi daya output jika baterai sudah penuh dan daya yang dihasilkan panel surya lebih besar dari beban.

Komunikasi antar kedua inverter dilakukan dengan mengubah frekuensi jaringan agar inverter jaringan mengurangi output dayanya.

Besar daya ini bergantung pada perubahan frekuensi yang dikendalikan melalui strategi kontrol droop, dimana strategi ini mengontrol pembangkit listrik dengan mengendalikan frekuensi utama dan tegangan.

Baca: Cara Memasang Kabel Inverter Jaringan

Saat inverter jaringan diatur pada mode off grid maka inverter jaringan akan mengatur nilai acuan yang dipakai khusus oleh aplikasi off grid.

Sebelum mengotak-atik inverter jaringan, kenali dulu settingan dasar inverter jaringan berikut ini.

  1. Country data set adalah settingan yang dipakai untuk menyesuaikan parameter ke jaringan yang ditentukan, pilih mode off-grid atau island grid untuk sistem yang berdiri sendiri (stand-alone)
  2. Frekuensi dasar adalah pengaturan untuk frekuensi jaringan off-grid yang beridiri sendiri, yaitu sebesar 50 Hz
  3. Tegangan AC minimum adalah tegangan minimum yang diperlukan sistem untuk beroperasi, nilai parameter ini bergantung pada perkiraan inverter baterai
  4. Tegangan AC maksimum adalah tegangan maksimum yang diizinkan sistem untuk beroperasi
  5. Frekuensi AC minimum adalah frekuensi minimum yang diperlukan sistem untuk beroperasi, frekuensi
    ini dinyatakan dalam persentase dari frekuensi dasar (50 Hz)
  6. Frekuensi AC maksimum adalah frekuensi maksimum yang diperbolehkan sistem PLTS untuk beroperasi.
  7. Start power control frequency adalah titik dimana kontrol daya droop frekuensi mulai bekerja
  8. Maximum power control frequency adalah batas maksimum frekuensi untuk mengendalikan output daya, dimana daya inverter jaringan pada frekuensi ini harus bernilai nol.

Tidak terlalu banyak settingan dasar inverter jaringan yang diperlukan, dengan beberapa parameter diatas Anda sudah bisa menyetel sendiri inverter dengan baik.

Sebagai konverter arus DC ke AC, inverter jaringan juga didukung oleh inverter baterai saat pembangkit listrik menggunakan sistem off grid.

Baca: Lokasi Terbaik Memasang Inverter Jaringan

Selebihnya Anda bisa melakukan improvisasi sendiri untuk memperdalam settingan inverter. Semoga informasi ini bisa memberikan pengetahuan baru dalam mengelola PLTS. Salam energi hijau!


Tulisan Lainnya


Join Diskusi