Perbedaan Sakelar Pemutus AC dan DC Memadamkan Busur Listrik

Diperbarui 31 Maret 2023

Cara sakelar pemutus AC dan DC memadamkan busur listrik berkaitan dengan fungsi sakelar sebagai alat pemutus sirkuit dari atau ke sumber daya.

Dalam hal ini rangkaian panel surya dan beban. Selama terjadi pemutusan, hubungan komponen didalam akan terlepas dan busur listrik akan terjadi saat arus melintas dicelah udara.

Pada situasi ini, busur listrik harus dipadamkan untuk menghentikan aliran arus yang melalui sirkuit. Karena karakteristik tegangan DC dan AC yang berbeda, sakelar DC dan AC akan memadamkan busur listrik dengan cara berbeda.

1. Sakelar Pemutus AC

Pada rangkaian AC, tegangan akan muncul 50 kali per detik secara bergantian antara tegangan +V dan -V dalam bentuk sinusoidal (untuk jaringan listrik frekuensi 50 Hz).

Apabila terjadi titik tegangan pada nilai 0 V, maka sekering akan memutus sambungan dan memadamkan busur listrik pada 0 V.

2. Sakelar Pemutus DC

Beda dengan rangkaian AC, rangkaian DC punya arus yang konstan dan tidak bolak-balik. Karena tidak ada 0 V, maka sakelar AC tidak bisa memutus arus sirkuit DC.

Baca: Pertimbangan Memilih Alat Proteksi Arus Berlebih String

Sakelar DC memanfaatkan magnet untuk menarik busur listrik dari celah udara dan memadamkannya. Oleh karena itu, hindari menggunakan sekering AC yang tidak dilengkapi dengan magnet sebab tidak dapat memadamkan busur listrik.

Kesimpulan

mcb ac dc plts
MCB AC DC PLTS ~via: esdm.go.id

Gambar pertama, MCB AC seharusnya tidak digunakan pada sistem DC. Pasanglah seperti gambar kedua, memakai MCB yang diperuntukkan bagi pemakaian pada tegangan DC.

Baca: Alasan Mengapa Perangkat Proteksi String PLTS Penting

Penggunaan sekering untuk melindungi string (rangkaian) panel surya dari arus balik berlebih sangat dianjurkan daripada memakai blocking diode.

Pemakaian blocking diode bisa membuat penurunan tegangan tambahan, sekitar 0,5 V hingga 1 V yang akan menyebabkan rugi-rugi daya yang signifikan.


Tulisan Lainnya


Join Diskusi