Kejar Bauran Energi, PLN Konversi 38 PLTD Jadi PLTS

Diperbarui 14 Oktober 2022

Konversi 38 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bisa dikatakan sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.

Konversi besar-besaran pembangkit listrik tenaga diesel atau disebut juga sebagai dedieselisasi tentu saja akan membutuhkan banyak pasokan komponen PLTS.

Penggantian PLTD menjadi PLTS oleh PLN dilakukan untuk meningkatkan bauran sumber energi terbarukan sampai dengan 23% pada tahun 2025.

Baca: Konversi 5200 PLTD Jadi Pembangkit EBT Selesai 2025

Target ini cukup ambisius dan realistis, sebab pada tahun 2020 bauran energi terbarukan Indonesia sudah sampai 11,51% dan target pada tahun 2021 bisa sampai 14,5%.

Jadi ya, bisa dikatakan realistis karena masih ada 4 tahun lagi untuk sampai ke tahun 2025 atau kurang lebih butuh 8,5% lagi untuk mencapai target yang telah ditentukan.

Baterai Komponen Penting

Salah satu bagian yang penting dari PLTS ialah baterai, mengingat PLTS yang dibangun PLN tentu saja bukan PLTS kelas rumahan maka kapasistas baterai yang dipakai harus benar-benar mampu mengangkat beban puncak seperti pembangkit lainnya.

Baca: Manfaat Energi Terbarukan Tenaga Surya VS Bahan Bakar Fosil

Sudah semestinya penggunaan baterai menjadi bagian yang tak bisa dipisahkan dan harus tersedia dalam jumlah besar. Kebutuhan akan baterai PLTS akan membuat produksi baterai yang ditopang oleh industri nikel bekerja makin keras.

Apalagi nikel digadang-gadang sebagai bahan tambang masa depan yang akan dipakai semua mobil dan motor listrik.

Seperti yang disampaikan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan bahwa energi hijau yang akan dibangun di beberapa daerah Maluku dan Halmahera yaitu PLTB dan PLTS.

Baca: Pilih Investasi PLTS Tenaga Surya atau PLTN Nuklir?

Bahkan sempat disinggung bahwa nikel yang dimiliki Indonesia punya potensi besar di kemudian hari untuk mendukung industri EV (Electric Vehicle) atau kendaraan listrik.

Secara tidak langsung memang konversi ini mendukung bisnis nikel yang kian menarik bagi investor, khususnya investor-investor dari Korea dan China yang sudah siap berkolaborasi dengan BUMN pertambangan.

Kurangi PLTD, Perbanyak PLTS

Ini baru 38 PLTD yang diubah menjadi PLTS dengan total kapasitasnya sebesar 65,6 MWp. PLTD ini tersebar di Maluku dan Maluku utara, diantaranya PLTD Buano, PLTD Kesui, PLTD Tahalupu, PLTD Geser, PLTD Galo-Galo, PLTD Taniwel, dan PLTD Jerol.

Upaya positif ini patut diapresiasi khususnya para pegiat PLTS yang secara mandiri telah memasang perangkat PLTS sebagai pasokan listrik untuk kebutuhan rumah.

Baca: Komponen Untuk Membangun PLTS

Selain mendukung industri nikel, tentu saja ada industri panel surya yang akan merasakan efeknya. Karena produksi dalam jumlah besar maka bisa jadi akan menurunkan harga panel surya lebih murah beberapa persen.

Turunnya harga panel surya dan baterai tentu saja akan semakin membuat semangat para pegiat PLTS rumahan, dari yang hanya coba-coba bisa jadi akan lebih serius beralih sepenuhnya ke listrik PLTS dengan menambah komponen-komponen lainnya.


Tulisan Lainnya


Join Diskusi