Konversi 5200 PLTD Jadi Pembangkit EBT Selesai 2025

Diperbarui 13 Oktober 2022

PLN berencana mengkonversi 5.200 PLTD yang tersebar di 2.130 lokasi menjadi pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) menyesuaikan potensi setiap daerah. Konversi yang ditargetkan selesai pada tahun 2025 akan melalui beberapa tahapan.

Tahapan pertama dimulai tahun 2021 dengan 200 unit PLTD, kemudian tahap kedua tahun 2022 dengan 500 unit PLTD, tahap ketiga tahun 2023 mengkonversi 1.300 unit PLTD. Sampai dengan tahun 2025 diharapkan target 5200 pembangkit listrik dapat dikonversi.

PLTD yang diganti banyak berada di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) dengan total kapasitas sekitar 2GW. Karena akan diganti ke pembangkit EBT maka tidak hanya dikonversi menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Baca: Kejar Bauran Energi, PLN Konversi 38 PLTD Jadi PLTS

Dari ribuan pembangkit tersebut, hanya ada 38 unit dikonversi ke PLTS. Sebab konversi dilakukan sesuai dengan potensi tiap daerah, misalnya kalau ada air menjadi mini hidro, ada angin menjadi PLTB.

Pilihan untuk tidak mengganti semuanya menjadi PLTS karena terkendala kebutuhan lahan, sebab untuk menghasilkan energi 1MWp dari PLTS dibutuhkan sekitar 1 hektar.

Belum lagi harga baterai yang masih mahal, oleh karena itu untuk membangun PLTS harus siap dengan investasi awal yang lebih tinggi daripada pembangkit lain.

Baca: Kelebihan dan Kekurangan PLTS

Upaya konversi ini dilakukan juga sebagai cara untuk meningkatkan bauran energi di Indonesia agar tidak terlalu bergantung dengan sumber daya fosil, sebab PLTD membutuhkan bahan bakar minyak seperti solar.

Meskipun saat ini sudah ada biosolar namun produksinya belum mencapai kebutuhan yang diperlukan. Tentu saja tantangannya juga terkait dengan pembiayaan, sehingga PLN perlu melakukan kerjasama dengan mitra lain untuk menghimpun dana investasi.


Tulisan Lainnya


Join Diskusi