5 Contoh Sumber Daya Terbarukan di Indonesia

Diperbarui 22 November 2022

Apa saja contoh sumber daya terbarukan? SDA terbarukan atau Sumber Daya Alam terbarukan dapat digunakan sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil untuk menghidupkan pembangkit listrik.

Istilah “sumber daya terbarukan” sering digunakan namun tidak tepat pemaknaannya. Energi terbarukan akan menjadi bagian penting dalam upaya dunia mengurangi peringkat karbon di berbagai negara.

Pembangunan sumber daya terbarukan juga sangat penting untuk pengembangan pekerjaan di masa depan. Biaya sumber daya terbarukan yang terus menurun membuat energi terbarukan lebih terjangkau daripada lima tahun sebelumnya.

Baca: Manfaat Energi Terbarukan Tenaga Surya VS Bahan Bakar Fosil

Energi terbarukan memiliki berbagai macam bentuk dan penggunaannya terus meningkat dari tahun ke tahun karena dunia terus menyadari manfaatnya dalam memerangi pemanasan global.

Pengertian Sumber Daya Terbarukan

Apa itu sumber daya terbarukan? Sumber daya alam terbarukan adalah sumber daya alam yang tidak ada habisnya untuk menghasilkan energi. Ada banyak jenis sumber daya terbarukan, seperti panel surya yang ditenagai oleh matahari.

Meski beberapa ahli memprediksi matahari akan padam beberapa milyar tahun kemudian, energinya tidak akan pernah habis seumur hidup kita.

Di sisi lain, minyak tidak dapat diperbarui karena dibutuhkan jutaan tahun untuk minyak terbentuk dari materi hewan dan tumbuhan yang membusuk.

Dalam beberapa puluh tahun biasanya produksi minyak dari sumur-sumur pengeboran akan mulai berkurang, sehingga butuh mengebor sumur baru di tempat lain.

Sejak tahun 2010, biaya pembangunan PLTS telah berkurang 80% sementara biaya pembangunan pembangkit listrik tenaga angin turun 40%.

Turunnya kedua jenis pembangkit ini membuat pembangkit listrik energi terbarukan lebih murah untuk digunakan daripada batu bara. Hal tersebut membuat sumber daya alam yang terbarukan adalah pilihan tepat untuk masa depan energi dunia.

Contoh Sumber Daya Alam Terbarukan

Tenaga surya dan kebun angin merupakan sumber daya alam terbarukan yang paling populer. Tetapi masih ada 5 contoh sumber daya alam terbarukan lain yang sudah digunakan dalam bauran energi di Indonesia, diantaranya sebagai berikut.

  1. Energi matahari digunakan untuk mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
  2. Energi angin digunakan untuk memutar turbin baling-baling Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
  3. Energi panas bumi dimanfaatkan untuk menjalan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
  4. Air yang dibendung dimanfaatkan untuk memutar turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
  5. Bioenergi digunakan untuk mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLT)

Apa yang membuat sumber daya alam yang terbarukan menjadi pilihan yang tepat adalah biaya pembangunan dan pemeliharaan yang lebih murah.

Energi terbarukan lebih murah dibanding pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar fosil, selain itu sumber daya terbarukan lebih sedikit mencemari lingkungan.

Meskipun sebagian besar pilihan energi terbarukan tidak praktis untuk kebutuhan perumahan, sebagian besar sumber energi terbarukan sudah dimanfaatkan oleh PLN untuk menyuplai listrik di beberapa daerah.

Angin dan air merupakan sumber energi terbarukan yang sudah banyak digunakan di beberapa daerah di Indonesia.

Jenis-jenis Sumber Daya Terbarukan

Meskipun ada beberapa sumber daya terbarukan yang dapat menghasilkan listrik, tidak semuanya akan berfungsi dalam semua kondisi.

Misalnya, Anda memilih panel surya karena lebih praktis dan mudah pengoperasiannya daripada memasang turbin angin. Namun, turbin angin akan sangat bermanfaat jika dibangun dalam skala besar.

Penting untuk dicatat bahwa setiap sumber energi terbarukan memiliki tantangan tersendiri. Misalnya, menambang logam atau mineral tertentu untuk membangun sumber energi terbarukan dapat merusak lingkungan.

1. Energi Matahari

Matahari bisa dimanfaatkan manusia sebagai pembangkit listrik hal tersebut dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pembangkit listrik tenaga surya memanfaatkan energi dari cahaya dan panas matahari untuk menghasilkan listrik.

Energi matahari dapat dimanfaatkan secara optimal pada waktu jam matahari puncak atau peak sun hour dimana intensitas penyinaran matahari mencapai rata-rata 1.000 watt (W) energi per meter persegi pada siang hari dari jam 11 pagi sampai jam 4 sore.

Baca: Pengertian PLTS

Pemanfaatan energi matahari sebagai energi alternatif membutuhkan beberapa komponen seperti panel surya, inverter, SCC, dan baterai. Perubahan energi matahari menjadi energi listrik dengan bantuan panel surya akan menghasilkan listrik searah (DC).

Panel surya dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik searah (DC), panel mengkonsumsi energi matahari untuk menghasilkan daya yang kemudian dialirkan ke inverter.

Arus yang dialirkan ke inverter diubah menjadi arus bola-balik (AC) agar dapat digunakan peralatan elektronik di rumah. Menggunakan tenaga surya adalah pilihan energi terbarukan yang paling praktis bagi pemilik rumah.

Anda dapat menghubungkan panel surya fotovoltaik ke atap rumah dan menyesuaikan ukuran sistem Anda tergantung pada jumlah energi yang dibutuhkan rumah.

Baca: Manfaat Panel Surya

Tenaga surya termasuk dalam kategori “terbarukan” karena panel surya dapat menghasilkan energi selama bertahun-tahun hanya dengan menyerap sinar matahari.

Panel surya menghasilkan energi bebas polusi untuk masa depan. Salah satu tantangan memasang panel surya adalah perlunya daur ulang panel surya setelah mencapai akhir siklus hidupnya.

panel surya dalam pembangkit listrik tenaga surya diperkirakan mencapai umur 25 sampai 30 tahun. Namun, sampai saat ini belum ada cara yang efektif untuk mendaur ulang panel surya.

2. Energi Angin

Energi angin adalah kekuatan yang dihasilkan oleh gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Angin merupakan sumber energi terbarukan yang tidak akan habis dalam waktu sangat lama.

Kincir angin adalah komponen terpenting yang diperlukan untuk membangun pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).

Sumber energi kincir angin berasal dari udara yang bergerak melewati kincir-kincir yang kemudian memutarkan baling-baling kincir, sehingga turbin ikut berputar hingga menghasilkan energi listrik.

Baca: Proyek Percontohan Gabungan PLTS dan Tenaga Angin di Jerman

Energi angin cukup rumit karena membutuhkan sebidang tanah yang cukup luas, angin yang cukup besar di daerah Anda, dan biaya pemasangan yang mahal.

Kincir angin memanfaatkan energi dari udara yang bergerak disekitarnya. Energi angin dimanfaatkan untuk menghasilkan energi bersih dan ramah lingkungan

Kerugian lingkungan yang mungkin terjadi diantaranya rusaknya pola migrasi hewan, terutama di air.

Selain itu, kebun angin juga memancarkan arus listrik rendah yang dapat membingungkan ikan dan hewan lain yang berenang di dekat turbin. Hewan butuh waktu untuk beradaptasi begitu turbin dipasang lingkungan sekitarnya.

3. Energi Panas Bumi

Energi panas bumi disebut juga energi geothermal. Energi alternatif geothermal memanfaatkan panas dari inti bumi untuk menghasilkan listrik.

Pembangkit listrik tenaga geothermal menghasilkan listrik dari tenaga panas bumi yang menyembur ke permukaan. Energi panas bumi merupakan sumber daya terbarukan yang belum banyak dimanfaatkan.

Energi panas bumi paling mudah digunakan di daerah dengan lempeng tektonik yang sangat aktif dan aktivitas gunung berapi. Itu karena di daerah ini, ada banyak gerakan dibawah tanah dan panas bumi naik ke permukaan.

Salah satu kelemahan panas bumi adalah biayanya belum mampu bersaing dengan sumber energi yang lebih murah seperti matahari atau angin.

Sangat mahal untuk membuat pembangkit listrik tenaga panas bumi dan harus menggali cukup dalam untuk mencapai bagian bumi yang paling panas.

Masalah lingkungan yang mungkin diakibatkan yaitu penambangan bahan untuk membangun pembangkit, potensi pelepasan gas beracun ke atmosfer yang terletak jauh dibawah kerak bumi.

Gas-gas ini berpotensi menyebabkan hujan asam, namun emisinya jauh lebih rendah daripada pembangkit gas dan batubara.

4. Pembangkit Listrik Tenaga Air

Anda dapat membayangkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) secara sederhana dengan membayangkan kincir air tua yang digunakan untuk menggerakkan pabrik tepung.

PLTA bekerja dengan memanfaatkan energi air yang mengalir untuk menggerakkan turbin dan menciptakan energi.

Pembangunan PLTA seringkali menggusur masyarakat di lokasi pembangunan, menghambat pola migrasi populasi ikan, dan memperburuk kekeringan dengan menjaga lebih banyak air di hulu sehingga populasi di hilir berkurang.

Tetapi jika dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan dan dikelola dengan baik, PLTA adalah sumber energi yang besar. Air akan selalu mengalir dan benar-benar terbarukan, kecuali ada kekeringan.


Tulisan Lainnya


Join Diskusi