Perbedaan Tegangan, Arus, dan Daya Listrik

Diperbarui 24 Oktober 2022

Perbedaan tegangan, arus, dan daya listrik tidak hanya ditemui pada umumnya perangkat listrik, melainkan juga pada perangkat dan komponen listrik tenaga surya.

Pada umumnya disini merujuk pada perangkat elektronik yang menggunakan listrik dari jaringan PLN dan genset yang digunakan dalam sehari-hari.

Komponen didalam pembangkit listrik tenaga surya cenderung punya kemiripan dengan komponen listrik pada umumnya seperti inverter, baterai, aki, panel listrik, dan pengkabelan juga serupa dengan komponen listrik biasanya.

Baca: Komponen PLTS Atap

Perbedaannya terletak pada komponen panel surya dan solar charge controller yang dipakai untuk mengolah sinar matahari menjadi listrik. Istilah-istilah yang dipakai didalam sistem PLTS juga sama dengan sistem kelistrikan pada umumnya seperti tegangan, arus, dan daya.

Bagi orang ekspert tentu tidak sulit untuk membedakan ketiganya, tapi bagi yang baru datang berkecimpung didunia listrik tenaga surya tanpa ada background pendidikan dan pengalaman mengenai dunia kelistrikan tentu akan amat membingungkan.

Terlebih jika dihadapkan dengan tegangan, arus, dan daya yang ketiganya terlihat mirip-mirip atau bahkan seringkali diartikan sama tidak ada bedanya.

Baca: Perbedaan Listrik Watt DC dan AC

Tunggu dulu! Tentu saja tegangan beda dengan arus dan daya, begitupula sebaliknya. Ketiga istilah itu memang beda satu sama lain dan punya hubungan dengan istilah Volt, Ampere, dan Watt.

Karena PLTS juga urusannya dengan listrik maka akan sering mendengar tentang tegangan listrik, arus listrik, dan daya listrik. Apa ketiga istilah ini juga punya arti berbeda?

Nah, kali ini secara singkat akan dijelaskan dengan sedikit anologi sederhana mengenai perbedaan volt, ampere, watt, tegangan, arus, dan daya.

Pengertian Tegangan Listrik

Tegangan listrik adalah ukuran beda potensial antara dua titik dalam rangkaian kelistrikan, dapat pula tegangan diartikan sebagai jumlah energi yang diperlukan untuk memindahkan muatan listrik dari satu lokasi ke lokasi lain

Satuan dari tegangan adalah Volt atau Voltage yang dilambangkan dengan huruf “V”. Volt adalah standar satuan listrik yang digunakan untuk menunjukkan nilai tegangan dalam rangkain listrik.

Tegangan dibangkitkan dari pembangkit listrik yang dibedakan menjadi tegangan sangat rendah, rendah, menengah, tinggi, ekstra tinggi, dan ultra tinggi.

Baca: Menghitung Arus, Tegangan, Daya Panel Surya Seri dan Paralel

Informasi mengenai nilai tegangan diperlukan agar komponen yang digunakan sesuai dengan spesifikasi jaringan listrik. Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan adalah voltmeter atau multitester.

Ada dua tipe tegangan yaitu tegangan AC (Alternating Current) dan tegangan DC (Direct Current). AC biasanya disebut tegangan bolak-balik sedangkan DC disebut tegangan searah.

Nilai Volt pada tegangan AC diantaranya 110 VAC, 220 VAC, 380 VAC, 6.000 VAC atau 6 kVAC, 20.000V AC atau 20kV AC, 75.000V AC atau 75kV AC, dan 500.000V AC atau 500kV AC. Sedangkan nilai volt pada tegangan DC diantaranya 1,5 VDC, 5 VDC, 9 VDC, 12 VDC, 19 VDC, dan 24 VDC.

Pengertian Arus Listrik

Arus listrik adalah kecepatan aliran muatan listrik yang melalui suatu penghantar dalam waktu tertentu. Arus listrik dinyatakan dalam satuan Ampere yang dilambangkan dengan huruf “A”.

Misalnya saat akan membeli perangkat proteksi seperti MCB (Miniature Circuit Breaker) akan ditanya mau beli berapa amper? Mau yang 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A, atau 40A.

Baca: Berapa Ampere Arus yang Dihasilkan Panel Surya 100 Watt?

Ampere adalah satuan listrik yang digunakan untuk menunjukan nilai arus yang mengalir dalam rangkaian listrik. Nilai ampere diketahui dengan alat amperemeter, multimeter, atau tang ampere.

Selain MCB, satuan ampere juga ada pada sepesifikasi peralatan elektronik seperti kipas angin, pompa air, kulkas, setrika, dan tv.

Pengertian Daya Listrik

Daya listrik adalah tingkat konsumsi energi suatu rangkaian listrik atau perangkat elektronik. Daya listrik dinyatakan dalam satuan Watt yang dilambangkan dengan huruf “W”.

Watt adalah satuan listrik yang digunakan untuk menunjukkan nilai daya/kekuatan/kapasitas suatu perangkat listrik.

Baca: Berapa Banyak Daya yang Dihasilkan Panel Surya 100 Watt?

Misalnya lampu yang terpasag di ruangan, jika dilihat lebih dekat akan ada informasi nilai watt-nya seperti 5W, 10W, dan 15W. Makin besar nilai watt lampu, makin terang lampu tersebut.

Kesimpulan

Oh ya, untuk kesimpulan perbedaan tegangan, arus, dan daya listrik akan dijelaskan melalui analogi tangki air, dimana tangki air dipakai sebagai tempat menampung air yang disedot dari dalam sumur dengan pompa.

Kesimpulan ini sekaligus juga menguraikan mengenai perbedaan volt, ampere, dan watt. Analoginya begini, air akan mengalir jika terdapat perbedaan tinggi.

Misalnya sebuah tangki mengalirkan air melalui pipa dari tempat tinggi ke tempat yamg lebih rendah. Maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa banyak air didalam tangki adalah muatan listrik.

Tekanan air didalam tangki adalah tegangan listrik, aliran air yang memenuhi pipa adalah arus listrik, dan besar pipa dapat diartikan sebagai daya listrik.

Singkatnya:
banyak air di tangki = muatan listrik
tekanan air di tangki = tegangan listrik (Volt)
aliran air di pipa = arus listrik (Ampere)
besar pipa = daya listrik (Watt)

Volt, ampere, dan Watt adalah standar satuan listrik internasional. Sehingga dapat diketahui bahwa tegangan berbeda dengan arus dan juga berbeda dengan daya.

Baca: Perbedaan Sistem DC dan AC Coupling PLTS Off-Grid

Begitupula volt berbeda dengan ampere dan watt. Besarnya pipa tentu akan menentukan banyaknya air yang mengalir keluar, makin besar pipa makin deras pula arus air yang keluar.

Misal besar daya lampu 6 watt menunjukkan bahwa beban tersebut memiliki arus yang kecil dibanding lampu 500 watt yang tentu saja memiliki arus listrik yang lebih besar.

Singkatnya:
Daya = beda potensial × kuat arus
P = V * i

Misalnya TV LCD dengan tegangan 220V dan arus sebesar 1,5A diperlukan untuk menyalakannya, lalu berapa banyak konsumsi energi atau daya listrik yang digunakan?

Jawabannya:
P = V × i = 220 × 1,5 = 330 Watt

Demikian perbedaan tegangan, arus, dan daya listrik semoga memberikan tambahan informasi untuk menyelami dunia listrik tenaga surya. Salam energi hijau!


Tulisan Lainnya


Join Diskusi