Limbah Panel Surya: Dibuang atau Didaur Ulang?

Diperbarui 28 September 2022

Limbah panel surya dibuang atau didaur ulang? Tren PLTS melahirkan masalah baru, panel surya dikhawatirkan menjadi limbah berbahaya setelah masa pakainya habis.

Semestinya panel surya bekas yang tidak terpakai didaur ulang bukan dibuang, namun masalah biaya menjadikan banyak orang memilih untuk membuangnya seperti sampah biasa.

Kebanyakan orang membeli panel surya untuk menghemat uang dan tagihan listrik serta berupaya membantu memperbaiki bumi, namun akhir dari panel surya seringkali tak terpikirkan.

Banyak pemilik rumah beralih ke energi matahari, lebih dari 4 juta instalasi diharapkan terpasang di Amerika Serikat pada tahun 2023. Tujuannya tentu saja untuk menghemat uang, tagihan listrik, dan menjaga lingkungan.

Baca: Cara Menghitung Kebutuhan PLTS Skala Rumah

Namun ada satu hal yang tak terpikirkan oleh banyak pemilik PLTS, yaitu panel surya yang dibuang setelah tidak terpakai. Meskipun panel surya dikenal sebagai modul fotovoltaik yang dapat didaur ulang, para peneliti mengatakan bahwa banyak diantaranya yang berakhir di tempat pembuangan sampah.

Mengapa Banyak Limbah Panel Surya?

Alasan paling masuk akal mengapa banyak limbah panel surya adalah uang, sebab mendaur ulang modul surya mahal.

“Sebuah modul surya mungkin menghasilkan $ 2 (29 ribu rupiah) dalam bentuk komoditas setelah perusahaan saya atau perusahaan seperti kami menghabiskan antara $ 15-25 (218-360 ribu rupiah) untuk memecahnya,” kata AJ Orben, wakil presiden We Recycle Solar.

Menurut Undang-Undang Konservasi dan Pemulihan Sumber Daya di Amerika Serikat, panel surya dianggap limbah berbahaya atau tidak dapat ditentukan melalui uji toksisitas. Jika lulus tes, panel surya bisa dibawa ke tempat pembuangan sampah biasa.

Baca: Konversi 5200 PLTD Jadi Pembangkit EBT Selesai 2025

Jika panel surya gagal dalam pengujian atau tidak diuji, ia harus dibawa ke fasilitas pengolahan limbah berbahaya atau pusat daur ulang panel surya yang punya izin untuk menangani bahan semacam itu.

Namun, opsi ini lebih mahal daripada membawanya ke tempat pembuangan sampah lokal, itulah sebabnya beberapa orang masih akan membuangnya ke tempat pembuangan sampah biasa.

“Karena tren PLTS terus meningkat dengan fotovoltaik yang semakin banyak dipasang, Anda akan mengalami pengurangan biaya daur ulang,” kata ilmuwan senior, Garvin Heath.

Biaya Daur Ulang Panel Surya

Tetapi sampai itu terjadi, pemilik harus membayar lebih untuk mendaur ulang modulnya. Heath mengatakan mereka tidak ingin materi itu terbuang percuma.

Baca: Teknologi Baru Panel Surya, Mana yang Akan Jadi Masa Depan?

“Kami benar-benar ingin memulihkan sumber daya itu,” kata Heath. “Kami tidak ingin melihat mereka berada di tempat pembuangan sampah.”

Badan Energi Terbarukan Internasional memproyeksikan bahwa pada tahun 2050, dunia akan menghasilkan hingga 78 juta metrik ton bahan mentah dan bagian berharga lainnya dari panel surya mencapai akhir masa pakainya.

Jika sumber daya berharga ini dimasukkan kembali ke dalam perekonomian, ini bisa menghasilkan lebih dari $ 15 miliar (sekitar 218 triliun rupiah dengan kurs Rp14.542,-).

Di Uni Eropa, produsen panel surya diwajibkan untuk mendaur ulang panel dengan benar. Tidak ada aturan semacam itu ditingkat federal Amerika Serikat, jadi terserah negara bagian.

Baca: Perbedaan Sel, Modul, Panel, dan Array Surya

Pada 2017, negara bagian Washington mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan produsen panel surya untuk mendaur ulang semua modul yang dijual setelah tanggal tertentu.

“Saya tidak tahu bahwa tanggung jawab daur ulang panel surya harus diserahkan kepada pabrikan atau berada sepenuhnya pada konsumen,” kata Orben. “Tapi saya pikir, perlu ada semacam subsidi agar daur ulang panel surya benar-benar berhasil.”


Tulisan Lainnya


Join Diskusi