Bagaimana Cara Kerja PLTS Saat Malam Hari?

Diperbarui 30 Desember 2022

Bagaimana cara kerja PLTS saat malam hari? Baterai, PLTS menggunakan baterai agar tetep bekerja saat malam hari. Istilah baterai disini tidak hanya ditujukan untuk baterai kering seperti di ponsel, laptop, atau jam dinding.

Melainkan juga dipakai untuk merujuk pada aki yang terpasang di motor dan mobil. Panel surya membutuhkan sinar matahari untuk menghasilkan listrik, tetapi kita semua tahu bahwa matahari tidak bersinar di malam hari.

Untuk menyuplai beban listrik setelah matahari terbenam, sistem PLTS bisa menyuplai listrik ke rumah menggunakan dua sumber energi, yaitu listrik PLN dan baterai.

Bava: Bagaimana Cara Kerja Tenaga Surya Memberi Daya Rumah?

Pada sistem on grid, PLTS terhubung dengan jaringan PLN sehingga saat malam tiba listrik akan disuplai dari jaringan PLN. Istilah lainnya, PLTS mengimpor listrik dari PLN.

Sementara sistem PLTS off grid akan menyuplai beban di rumah dari daya yang disimpan baterai saat siang hari. Membeli baterai tenaga surya untuk keperluan PLTS di rumah sebenarnya kurang begitu ekonomis.

Beberapa hal yang dipertimbangkan biasanya harga baterai yang masih mahal dan memiliki masa pakai yang relatif pendek. Saat ini penggunaan baterai semakin populer, karena kemunculan baterai lithium-ion serbaguna seperti Tesla Powerwall.

Adapun skenario untuk rumah yang menggunakan baterai pada sistem PLTS off grid dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Baterai untuk Sumber Energi Utama

Beberapa orang menggunakan energi matahari untuk memenuhi semua kebutuhan listrik. Beberapa alasan yang melatarbelakangi ini, misalnya ingin memiliki gaya hidup off-grid atau koneksi jaringan PLN yang tidak tersedia karena berada di daerah terpencil.

Baca: Cara Kerja Net Metering PLTS Terhubung PLN

Dalam kasus seperti itu, sistem PLTS off grid lebih tepat digunakan. Panel surya akan menghasilkan daya untuk disimpan ke baterai. Hal ini memungkinkan untuk menyimpan kelebihan tenaga surya saat siang hari agar dapat dipakai malam hari.

PLTS off-grid biasanya menggunakan baterai timbal-asam, mirip dengan yang digunakan dalam baterai mobil. Baterai ini banyak digunakan karena paling terjangkau dan lebih disukai ketika membutuhkan tempat penyimpanan dalam jumlah besar.

2. Baterai untuk Cadangan Daya

Pemilik rumah yang tinggal di daerah rawan pemadaman listrik mulai melirik sistem PLTS hybrid yang dilengkapi baterai sebagai cadangan daya.

Keberadaan baterai membua lebih tenang dan lebih bersih daripada menghidupkan genset diesel dan tidak perlu keluar rumah untuk membeli solar.

Baca: Perbedaan PLTS On-Grid, Off-Grid, dan Hybrid

PLTS hybrid memungkinkan Anda mendapatkan manfaat seperti sistem PLTS on grid dan off grid secara bersamaan. Sistem ini terhubung dengan jaringan PLN seperti PLTS on grid dan memiliki baterai yang dapat digunakan seperti PLTS off grid.

Coba bayangkan ketika jaringan PLN padam di malam hari? Sistem PLTS hybrid tidak akan ikut padam karena memiliki daya cadangan yang disimpan didalam baterai. Sistem hybrid memiliki tiga sumber daya, yaitu panel surya, listrik PLN, dan baterai.

Baca: Faktor Penentu Harga Baterai Tenaga Surya

Baterai memiliki ukuran kecil dan dapat dengan mudah digunakan sebagai cadangan daya independen jika terjadi pemadaman jaringan PLN. Namun, perlu dicatat bahwa baterai masih mahal dan memiliki masa pakai yang pendek dengan garansi hanya 5-10 tahun.

Berbeda dengan panel surya yang dirancang untuk bertahan minimal 25 tahun dan hanya butuh sedikit perawatan seperti membersihkan secara rutin dari debu dan kotoran yang menempel.

Kesimpulan

Saat malam tiba, PLTS menyuplai energi menyesuaikan dengan sistem yang dibangun. PLTS on grid akan menyuplai rumah dengan mengimpor listrik dari jaringan PLN, PLTS off grid akan menarik daya dari baterai, dan PLTS hybrid bisa menggunakan listrik dari baterai dan listrik PLN.


Tulisan Lainnya


Join Diskusi